Tema : Pemandangan
Judul : Berlibur dirumah Kakek, di Jepara
Kerangka Karangan :
1. bangun tidur.
2. terdapat sawah yang berwarna hijau, terlihat sejuk.
3. para petani membajak sawah.
4. para peternak memberi makan hewan ternaknya.
5. para warga yang berlalu lalang, pergi kepasar.
6. peternak bebek yang sedang menggiring bebeknya.
7. pohon yang terdapat di sekitar rumah.
8. pemandangan yang indah.
Selasa, 06 Desember 2011
Sabtu, 05 November 2011
Cinderalas
Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia
didampingi seorang permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik
jelita. Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki terhadap
sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk kepada permaisuri.
“Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri. Aku harus mencari akal untuk
menyingkirkan permaisuri,” pikirnya.
Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana.
Ia berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan
bahwa ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. “Orang
itu tak lain adalah permaisuri Baginda sendiri,” kata sang tabib. Baginda
menjadi murka mendengar penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan
patihnya untuk membuang permaisuri ke hutan.
Rabu, 02 November 2011
Asal Mula Terjadinya Kabupaten Pati (Babad Pati)
Pada suatu
wilayah terdapatlah Kadipaten Paranggaruda punya hajat mengawinkan putera
satu-satunya yang bernama R. Jaseri atau lebih terkenal dengan sebutan Menak
Jasari dengan putri Adipati Carangsoko bernama Dewi Ruyung Wulan. Menak Jasari
adalah pemuda yang fisiknya cacat, dan berwajah jelek. Hingga membuat Dewi
Ruyung Wulan menolak untuk didekatinya. Namun karena paksaan orang tua maka mau
tidak mau Dewi Ruyung Wulan harus menerima R. Jaseri sebagai suaminya.
Pesta
perkawinan telah berlangsung, Dewi Ruyung Wulan yang sedang bersedih, ia
meminta pestanya harus diadakan pagelaran wayang yang dimeriahkan wayang purwo
(wayang kulit) dengan dalang Ki Soponyono yang sangat terkenal sebagai dalang
yang mampu membawakan beberapa karakter tokoh yang ada dalam cerita Mahabarata
dan Ramayana sehingga banyak penonton yang terbius seolah cerita itu hidup.
Kamis, 27 Oktober 2011
Kolam Ikan
Tema : Kolam Ikan
Judul : Kolam Ikan Di SMAN 2 PATI
Deskripsi :
Ø Bentuknya
oval
Ø Warnanya
orange kemerahan
Ø Diameternya
kurang lebih 5 meter
Ø Jari-jarinya
kurang lebih 190 centimeter
Ø Di
tengah kolam ikan terdapat sebuah bentuk batu menara yng tingginya 2 meter
diatasnya terdapat tumbuhan kamboja dan rumput.
Ø Disekeliling
kolam ikan terdapat bentuk batu dan dipenuhi rumput.
Sabtu, 01 Oktober 2011
Cinta Yang Indah
Waktu takkan menjadi batu jika kita saling bersatu
Air takkan mengeluh jika kita tak pernah mengeluh
Bintang kan bercahaya jika kita saling percaya
Hidup takkan sia-sia jika kita saling setia
Apapun yang terjadi
Air takkan mengeluh jika kita tak pernah mengeluh
Bintang kan bercahaya jika kita saling percaya
Hidup takkan sia-sia jika kita saling setia
Apapun yang terjadi
CINTA
Jalan-jalan ke maluku jangan lupa beli kayu
Kalau kamu cinta padaku bilang saja
I LOVE YOU
Emang banyak wanita cantik
Cuma kamu yang aku sayang
Kembang gula di perigi
Untuk aku minum jamu
Kemana pun kamu pergi
Aku slalu rindu kamu
Wahai seruling buluh perindu
Suaranya memikatku
Wahai gadis pujaanku
Pohon sagu jatuh di tebang
Pohon duku di bikin sarang
Jangan ragu jangan bimbang
Cinta ku hanya untuk mu seorang
Kalau kamu cinta padaku bilang saja
I LOVE YOU
Ada udang di atas batu
Ada batu dalam perahu
Jangan engkau jauh dariku
Aku akan selalu sayang padamu
Paling cakep burung gelatik
Di atas awan terbang melayangEmang banyak wanita cantik
Cuma kamu yang aku sayang
Kembang gula di perigi
Untuk aku minum jamu
Kemana pun kamu pergi
Aku slalu rindu kamu
Wahai seruling buluh perindu
Suaranya memikatku
Wahai gadis pujaanku
Ku sangat cinta kamu
Pohon duku di bikin sarang
Jangan ragu jangan bimbang
Cinta ku hanya untuk mu seorang
Cintaku Jauh Di Pulau
Cintaku jauh di pulau,
Gads manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
Angin membantu, laut terang, tapi terasa
Aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angn mendayu,
di perasaan penghabisansegala melaju
Ajal ber takhta, sambil berkata :
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja."
Amboi: jalan bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa ajal memnggilku dulu
Sbelum sempat berpelukdengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
Kalau 'ku mati iseng sendiri.
Gads manis, sekarang iseng sendiri
Perahu melancar, bulan memancar
Di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar
Angin membantu, laut terang, tapi terasa
Aku tidak 'kan sampai padanya.
Di air yang tenang, di angn mendayu,
di perasaan penghabisansegala melaju
Ajal ber takhta, sambil berkata :
"Tujukan perahu ke pangkuanku saja."
Amboi: jalan bertahun kutempuh!
Perahu yang bersama 'kan merapuh!
Mengapa ajal memnggilku dulu
Sbelum sempat berpelukdengan cintaku?!
Manisku jauh di pulau,
Kalau 'ku mati iseng sendiri.
Kamis, 29 September 2011
Bicara Hati Luka
Tiada lagi indah..
Selain dari siksa dan gundah..
Ibarat patah sayapku..
Terbang jua mencari arah..
Moga kan ketemu bahagia..
Biarpun hati luka bernanah..
Ku kutip sisa-sisa janji..
Yang kau lemparkan..
Biarpun pedih..
Ku terima jua..
Tetap bersarang di mindaku..
Bagaimana bisa kau begini..
Menyulam manik-manik..
Dari airmataku..
Untuk kalungan..
Buah hatimu..
Mampukah mengerti kekasih?
Betapa cinta rumah igloomu..
Nyaman dan cantik..
Nun jauh di kutub sana..
Namun andainya di pindahkan ke arabia..
Ia kan mencair dan hilang sekelip mata..
Tatkala mentari memancarkan cahaya.
Selain dari siksa dan gundah..
Ibarat patah sayapku..
Terbang jua mencari arah..
Moga kan ketemu bahagia..
Biarpun hati luka bernanah..
Ku kutip sisa-sisa janji..
Yang kau lemparkan..
Biarpun pedih..
Ku terima jua..
Tetap bersarang di mindaku..
Bagaimana bisa kau begini..
Menyulam manik-manik..
Dari airmataku..
Untuk kalungan..
Buah hatimu..
Mampukah mengerti kekasih?
Betapa cinta rumah igloomu..
Nyaman dan cantik..
Nun jauh di kutub sana..
Namun andainya di pindahkan ke arabia..
Ia kan mencair dan hilang sekelip mata..
Tatkala mentari memancarkan cahaya.
Rabu, 28 September 2011
Langganan:
Postingan (Atom)